Sabtu, 31 Desember 2011

Metode Pemecahan Masalah

Metode Pemecahan Masalah



Apakah sistem pembelajaran yang diselenggarakan dengan konsentrasi pada latihan pengerjaan soal yang semakin menguat diimbangi dengan pengembangan ketrampilan siswa bertanya? Pertanyaan ini muncul setelah saya melaksanakan tugas mensupervisi  guru mengajar dalam kelas dan mendapatkan kenyataan sulit mendapatkan bahwa guru mengembangkan keterapilan siswa bertanya.

Dalam tiga minggu terakhir, sebelum para siswa  saya masuk kelas untuk mendampingi guru mengajar. Dalam semua kesempatan saya menantikan pernyataan seperti ” Informasi baru apa yang ingin kalian ketahui dalam proses belajar hari ini?” atau ” masalah apa yang ingin kalian pecahkan?’ atau  ‘ kesulitan apa yang kalian alami dalam mempelajari topik bahasan ini, dapatkan kamu rumuskan dalam bentuk pertanyaan?’.
Stategi pembelajaran yang guru gunakan pada umumnya menggunakan model pemecahan masalah dengan soal yang telah guru siapkan. Strategi ini tentu saja tidak buruk, namun kreativitas belajar siswa tidak cukup dengan meningkatkan keterampilan siswa menjawab. Ilmu pengetahuan datang dari  cara berpikir kreatif melalui proses perumusan pertanyaan.
Keterampilan bertanya merupakan fondasi bagi tumbuhnya keterampilan memecahkan masalah. Oleh karena itu merumuskan masalah dan mecahkan masalah adalah karakter umum dari struktur kognitif manusaia[1] Merumuskan dan memcahkan masalah merupakan proses mental yang meliputi tiga aspek besar yaitu menemukan, merumuskan, menerapkkan solusi masalah. Pemecahana masalah merupakan fungsi intelektual paling kompleks dari semua fungsi intelektual tinggi manusia atau proses kognitif yang memerlukan kontrol dan keterampilan fundamental[2].

Merumuskan Masalah
Yang penting dalam mengasah keterampilan berpikir memecahkan masalah adalah siswa dapat merumuskan masalah. Masalah pada umumnya dapat dikelompokkan dalam tiga jenis yaitu adanya kondisi yang muncul tiba-tiba sehingga muncul keadaan yang tidak diharapkan. Masalah seperti dikategorikan sebagai krisis. Misalnya, tiba-tiba terjadi sesuatu peristiwa yang tidak diduga. Dari kondisi ini muncul pernyataan masalah, seperti:
  • Apa….?
  • Siapa ………?
  • Di mana …………….?
  • Kapan….?
  • Mengapa……?
  • Bagaimana…….?
Klasifikasi masalah yang kedua adalah antara kondisi nyata dengan kondisi yang diharapkan berbeda.  Dari sini mucul masalah yang dapat dinyatakan dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan. Misalnya:
  • Kondisi ……. belum sesuai dengan ….
  • Mengapa ……..belum sesuai dengan……?
  • Apa yang menyebabkan ……tidak sesuai dengan…….?
  • Bagaimana membuat ……..agar……?
Masalah berikutnya yang manusia hadapi adalah ketidaktahuan dan selalu ingin tahu.
Masalah  dapat pula dinyatakan dengan contoh berikut:
  • Mengapa ….?
  • Bagaimana …….bisa jadi ……..?
  • Apa yang menyebabkan …..?
  • Apa yang anda ketahui ….?
  • Apa yang ingin anda ketahui?..?
Dalam merumuskan masalah ilmiah memiliki karakter yang sedikit berbeda sekali pun dasarnya adalah kemampuan bertanya. Cara yang paling mudah adalah mengubah tujuan menjadi pertanyaan. Contoh;
Tujuan;
  • Siswa dapat merumuskan pertanyaan yang meliputi W’s +H.
  • Siswa dapat menerapkan metode berpikir memecahkan masalah.
Pernyataan tersebut dapat diubah menjadi
  • Bagaimana meningkatkan keterampilan siswa merumuskan pertanyaan?
  • Bagaimana meningkatkan keterampilan siswa menerapkan metode berpikir memecahkan masalah?
Langkah-langkah penerapan Metode Pemecahan Masalah
Kompleksitas  pemecahan masalah bergantung pada pada jenis masalah dan kerumitan masalah yang akan dipecahkan. Semakin luas permasalahan yang dibahas semakin banyak informasi yang diperlukan. Semakin banyak waktu yang siswa gunakan. Oleh karena itu, batasilah masalah sesuai dengan informasi yang mungkin dapat siswa peroleh selama pelaksanaan belajar dan waktu yang tersedia.
Langkah pemecahan masalah terdiri atas enam langkah berikut:
  • Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah.
  • Menganalisis masalah.
  • Merumuskan alternatif solusi pemecahan masalah.
  • Menganalisis solusi atau paling potensial.
  • Memilih Solusi terbaik dan menyusun rencana tindakan
  • Mengevaluasi Solusi[3]
Rangkaian proses ini dapat menjadi panduan guru dalam mentukan kegiatan siswa yang dapat dijabarkan lebih lanjut dalam langkah-langkah opersional di bawah ini.

1. Mengidentifikasi dan mendefinisikan  Masalah
Proses memecahkan masalah sebaiknya diawali dengan mendefinisikan masalah yang ingin Anda pecahkan. Anda perlu memutuskan apa yang ingin Anda capai dan menuliskannya. Langkah menuliskan masalah  memaksa Anda untuk berpikir tentang apa yang sebenarnya Anda juga menuliskan cara untuk memecahkan merumuskan apa sesungguhnya yang ingin Anda capai.

2. Menganalisis Masalah
Langkah berikutnya dalam proses menganalisis,  di mana Anda sesungguhnya sekarang? Apa yang ingin Anda capai? Apa sesungguhnya yang menyebabkan Anda punya masalah? Memahami “dari mana masalah itu datang?” Apakah masalah itu relevan dengan perkembangan kehidupan  saat ini?. Apakah Anda memiliki perangkat kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi solusi?  atau Tahukah Anda  bahwa ide itu dapat dikerjakan? Apakah Anda dapat memprediksi waktu yang dihabiskan untuk memecahkan masalah itu? Berapa lama?.

3. Merumuskan Alternatif Solusi Pemecahan Masalah
Bila Anda telah menemukan masalah yang sebenarnya ingin Anda pecahkan, maka langkah selanjutnya pikirkan apa yang harus “ Anda lakukan?” Berpa banyak kemungkinannya?   Pada tahap ini Anda harus berkonsentrasi untuk menghasilkan banyak solusi. Semakin banyak pilihan semakin banyak informasi yang Anda dapatkan.  Di sini harus memperlakukan setiap ide untuk dipertimbangkan.

4. Menganalisis Solusi yang Paling Potensial
Bagian dari proses pemecahan masalah adalah mengamati, menyelidiki, mempertimbangkan  berbagai faktor tentang tiap berbagai solusi pilihan yang potensial. Mengapa Anda pilih solusi itu? Atas dasar pemikiran apa? Apakah kekuatan argumentasi yang digunakan untuk menentukan solusi potensial itu? Apakah informasi yang diganakan sebagai dasar menentukan alternatif solusi itu valid? Tuliskan beberapa alternatif yang paling potensial dan tuliskan argumentasi pendukungnya.

5. Memilih Solusi terbaik dan menyusun rencana tindakan
Ini adalah bagian dari proses pemecahan masalah yang paling penting, memutuskan solusi terbaik.  Anda telah melihat alterntif yang dipilih  secara cermat dan dengan  penilaian yang hati-hati.  Tulislah, YA pada gagasan yang Anda tetapkan. Ingat selain mempertimbangkan secara rasional belajarlah menggunakan intuisi. Pengalaman hidup  juga akan membantu Anda menilai memilih alternatif solusil. Laksanakan solusi itu dengan merumuskan recana kegiatan selanjutnya

6.Melaksanakan kegiatan atau menerapkan solusi
Bagian dari proses yang tidak kalah penting adalah menuliskan apa yang akan Anda lakukan selanjutnya. Sekarang bahwa Anda memiliki solusi yang potensial, kini kerjakan apa yang seharusnya Anda kerjakan. Pastikan bahwa masalah satu masalah selesai,

7. Mengevaluasi Solusi
Anda perlu melihat kembali apa sesungguhnya tujuan Anda? Atau, apakah sesungguhnya yang ingin anda capai? Apakah tujuan tercapai? Jika belum,  Apa sesungguhnya penghambatnya?  Apakah Anda menentukan berbagai langkah untuk mengatasinya? Silakan selesaikan masalah berikutnya.
Semua langkah dalam peningkatan keterampilan bertanya dikembangkan secara bertahap dengan tingkat kesulitan yang semakin tinggi disesuaikan dengan kapasitas belajar siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar