PENDIDIKAN


Guru Profesional Mendongkrak Mutu Kinerja Dan Meningkatkan Daya Saing Sekolah

Istilah profesi sudah menjadi istilah yang sangat populer dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Maknanya berkaitan dengan nilai-nilai ideal yang berkaitan dengan kapasitas seseorang melakukan pekerjaannya. Sekali pun sangat dekat dengan pemikiran, namun istilah itu tidak mudah diwujudkan. Salah satu kesulitan merealisasikan dalam tindakan sehari-hari karena ketidakjelasan indikator kinerja sebagai penjabaran dari konsep teoritis ke dalam tindakan praktis. Dengan adanya permasalah itu, sekolah sering tidak dapat mengetahui dengan jelas apakah seseorang guru telah bertindak profesional sehingga dapat mengerjakan tugasnya dengan baik atau belum. Pembicaraan tentang profesi sering retorika dalam setiap rapat atau penataran sehingga hasilnya tidak terukur dan teramati dengan jelas.
Dengan demikian pengembangan profesi seharusnya tidak hanya bahan diskusi dalam rapat atau penataran, namun perlu diubah ke dalam indikator-indikator yang dapat diobservasi dan diukur.

Definisi
Dalam kehidupan sehari-hari istilah profesi merupakan lawan kata amatir. Istilah ini populer dalam kegiatan olah raga atau kesenian atau bidang. Orang melakukan aktivitas sebatas untuk memperoleh kesenangan maka aktivitasnya termasuk kelompok amatir, sedangkan jika sudah dilakukan secara bersungguh-sungguh dan memperoleh penghasilan darinya maka aktivitas dapat dikategorikan sebagai profesi. Istilah ini juga membedakan pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus dengan pertukangan. Sehingga aktivitas kerja yang tidak memerlukan keahlian khusus diklasifikasikan bukan sebagai profesi. Karena memerlukan keahlian khusus, perlu perencanaan khusus, perlu penanganan khusus yang berlandaskan ilmu pengetahuan maka pendidik harus profesional
Dalam konteks yang berbeda profesi sering disejajarkan dengan kompetensi. Alasanya, karena seserorang yang masuk kategori profesional seharusnya memiliki kompetensi yang tangguh dalam bidangnya. Ketangguhan itu ditunjukan dengan tingkat penguasaan ilmu dan kesanggupan untuk menggunakan ilmu pengetahuannya dalam pekerjaan atau memiliki keterampilan tinggi. Istilah kompetensi yang bermakna keterampilan spesifik dalam keprofesian dalam konsep pendidikan mutahir digunakan sebagai istilah untuk menggambarkan kemampuan menampilkan hasil belajar baik dalam bentuk prilaku berpikir maupun bertindak sebagai produk dari proses belajar.
Menurut Cogan (1953) profesi mengandung makna sebagai jenis pekerjaan yang memerlukan kemampuan intelektual, harus dipelajari dan memerlukan latihan khusus untuk dapat melakukannya secara trampil dan bertujuan untuk memberikan pelayanan atau bantuan sehingga dari itu memperoleh pengahasilan. Persepsi yang berbeda tentang istilah ini dikemukakan oleh Elliot (1972) ia menyatakan bahwa proferi merupakan aktivitas yang terkontrol sejumlah ahli yang menguasai ilmu pengetahuan serta diterapkan dalam pekejaan sehingga menjadi tenaga-tenaga spesialis.

Dari batasan itu terdapat tiga kunci yang mendasari konsep kapasitas profesi bergantung pada tingkat penguasaan pengetahuan, tingkat keterampilan untuk menerapkan ilmu dalam pekerjaan, yang dilandasi komitmen untuk memberikan pelayanan. Sebagai konsekuensi atas ketiganya itu dalam aktivitas kelembagaan, maka seharusnya pelaku memperoleh penghasilan.
Houle (1980) melakukan pendekatan berbeda terhadap istilah itu. Ia menandai istilah ini dengan berbagai karakter yang terkandung di dalamnya. Setidaknya terdapat 12 karakter yang mendasari profesi menurutnya, yaitu ;
  • Mendasari seluruh aktivitas dengan ilmu pengetahuan sebagai landasan teori
  • Mengandung kapasitas untuk memecahkan masalah
  • Menerapkan ilmu pengetahuan dalam pelaksanaan tugas atau praktek
  • Memiliki kapasitas untuk selalu meningkatan kinerja
  • Mengikuti pelatihan formal secara berkelanjutan
  • Mendapatkan mandat untuk melaksanakan pekerjaan
  • Memiliki daya kreasi untuk berinovasi
  • Mendapat dukungan legal
  • Mendapat dukungan publik
  • Memiliki kode etik
  • Memiliki keterkaitan dengan pekerjaan lain
  • Memiliki keterkaitan dengan pengguna layanan.
Dengan memperhatikan berbagai batasan itu maka istilah profesi dalam pelaksanaan aktivitas pendidikan merupakan konsep pelaksanaan tugas yang memerlukan keterampilan khusus dengan berlandaskan ilmu pengetahuan sebagai landasan teori serta keterampilan itu selalu ditingkatkan melalui latihan yang berkelanjutan dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna layanan.

Pekerja profesional pada lembaga profesional
Pengembangan profesi dalam perkembangan terakhir merupakan bagian strategis dalam meningkatkan daya adaptasi lembaga untuk dapat bertahan hidup dan meningkatkan daya kompetisi dalam tingkat persaingan semakin ketat. Pemikiran ini menempatkan kepentingannya semakin meningkat setelah diyakini bahwa sumber daya manusia sebagai sumber daya utama dan terutama dalam mengembangkan daya adaptasi organisasi. Masalah lain yang tidak kalah penting adalah perubah akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat yang telah berdampak pada perubahan dalam berbagai bidang pekerjaan. Perubahan yang sangat cepat dalam era teknologi informasi telah berdampak pada bertambahnya jenis-jenis pekerjaan baru terutama di negara maju yang tidak selalu terantisipasi oleh lembaga pendidikan.
Itulah sebabnya pengembangan profesi perlu memerlukan pengembangan secara sitemik dan bersifat antisipatif, melibatkan seluruh unsur personal maupun kelembagaan untuk selalu terlibat dalam proses pembaharuan. Hal ini penting untuk mengintegrasikan kinerja individu yang ditingkatkan dalam rangka mempercepat tujuan kelembagaan. Dengan demikian pengembangan kemampuan profesi tidak hanya mengenai individu-individu, namun namun seharusanya berkembang pada wilayah kelompok. Itu berarti interaksi antar individu dalam kelompok harus menjadi wilayah pengembangan sehingga berdampak pada membangun tim kerja yang solid yang dilandasi dengan nilai-nilai profesi serta pada tataran puncaknya adalah lembaga yang bekerja secara profesional, yang mampu mengintegrasikan seluruh sumber daya secara efektif dan efisien.
Skenario pengembangan profesi secara kelembagaan ini amat penting untuk dipahami mengingat daya tahan organisasi seperti sekolah untuk berkembang dalam kompetisi yang sangat ketat ke depan sangat bergantung pada kapasitas setiap orang dalam melakukan pekerjaannya dengan menghasilkan produk pekerjaan yang bermutu seperti yang diharapkan organisasi.; baik secara sendiri-sendiri maupun tim. Sukses dalam melaksanakan tugas itu menurut Agyris (1999) dapat dirumuskan pada rumusan harapan seperti di bawah ini;
  • jika setiap individu mengetahui benar spesifikasi tugasnya;
  • jika mereka terampil menyelesaikan pekerjaan dan menghasilkan seperti yang diharapkan;
  • jika mereka menghasilkan seperti yang diharapkan;
  • jika mereka menggunakan waktu secara efisien
  • jika mereka menyelesaikan pekerjaan sesuai standar.
Konsep implementasi seperti itu dapat mendorong terjadinya peningkatan atau pengembangan profesi secara berkelanjutan. Dalam mendorong agar proses itu dapat berjalan secara terarah selanjutnya sangat memerlukan rumus tujuan kinerja secara organisasi dengan jelas. Tujuan ini pasti berkaitan dengan visi dan tujuan khusus dalam pengembangan sumber daya manusia. Pengembangan kemampuan profesi harus berdasarkan prioritas dengan fokus yang jelas, demikian menurut Lashway (2001), namun secara umum dinyatakannya bahwa upaya pengembangan harus mengarah pada meningkatnya rasa kepemilikan terhadap lembaga; meningkatkan dukungan kinerja guru dalam kelas, meningkatkan kemampuan guru menguasai materi pelajaran; menguasai metode mengajar; dan dengan itu kinerja belajar siswa menjadi meningkat sehingga sekurang-kurangnya mencapai target minimun yang sekolah telah tetapkan.

Kinerja guru yang profesional dalam seperti itu hanya dapat berjalan apabila konsep pengembangan itu didukung dengan konsep lembaga. Perencanaan yang jelas serta indikator-indikator pencapaiannya merupakan landasan untuk menetapkan standar. Oleh karena itu, proses kinerja profesional memerlukan dukungan organisasi seperti yang dijelaskan Jarvis (1980) :
Mendapat dukungan organisasi agar setiap orang dapat bekerja sepanjang waktu yang diperlukan untuk menghasilkan kinerja yang baik.
  • Mendapat penanganan pelatihan secara berkelanjutan, jika diperlukan bekerja sama dengan perguruan tinggi atau pihak lain yang berkompeten.
  • Mendapat dukungan organisasi profesi untuk meningkatkan :
  • Kesadaran diri untuk mendefinisikan inti pekerjaan yang ditangani.
  • Kesadaran untuk membangun wawasan internasional dalam pelaksanaan tugas-tugas teknis.
  • Daya kompetisi dengan lembaga pesaing di sekitarnya, utama dalam hal ini adalah mengembangkan kompetensi yang eklusif.
  • Mendapat dukungan legal dari pemerintah atau lembaga yang berkewenangan; dalam bentuk lisensi dan sertifikasi.
Dalam era persaingan yang selalu memerlukan daya inovasi ini pemikiran Argyris menekankan perlunya membangun organisasi pembelajar. Ini berarti dalam setiap langkah interaktif sehari-hari di sekolah harus didisain sebagai sebuah proses untuk meningkatkan kapasitas kompetensi dalam meningkatkan daya saing sekolah dengan indikator secara umum, seperti yang diungkapkan Rivai dan Ahmad Fauzi (2004) yaitu;
  • Motivasi kineja;
  • Dampak kinerja pada hasil (dalam hal ini kinerja belajar siswa)
  • Berpikir strategis;
  • Berpikir kreatif
  • Berpikir realistis;
  • Berpikir tepat;
  • Berpikir ihlas;
  • Meningkatkan efektivitas hubungan pribadi;
  • Meningkatkan efektivitas komunikasi,
  • Meningkatkan kompetensi untuk mengatasi perubahan;
  • Meningkatkan kompetensi untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pekerjaan.
Dengan demikian pengembangan profesi memerlukan rancang bangun yang jelas yang dikembangkan lembaga. Prioritas pengembangan merupakan penjabaran dari visi dan misi sekolah untuk mendukung strategi utama sekolah dalam meningkatkan kinerja belajar siswa. Dalam setiap ada harapan peningkatan mutu pelayanan selalu memerlukan peran dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia pelaksananya.. Download file

Artikel terkait  :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar