Kamis, 23 Februari 2012

Seni Animasi


Lampion.1

Efek Berantai

Gelombang Hitam Putih

Molekul


Kupu-kupuku Cantik





Gelombang Cinta





Selasa, 14 Februari 2012

Area Download Peraturan Perundang-undangan terkait PNS dan Pendidikan



1. UU No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian

2. UU No. 43 Tahun 1999 tentang Perubahan UU No. 8 Tahun 1974 

3. PP No. 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional PNS

4. PP No. 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas PP No 16 Tahun 1994

5. Kepres No 87 th 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional PNS

6. Kepres No_67 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara

7. KMA No. 116 Tahun 2010 tentang inpassing Jabatan Fungsional Guru di lingkungan Kemenag


8    PP No. 53 tahun 2010 ttg disiplin PNS.pdf - 242 KB

Klik  di sini

9.   PP No. 47 tahun 2005 ttg rangkap jabatan.pdf

Klik di sini
10. UU No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen

Klik di sini
11. PP No. 74 Tahun 2008 tentang guru

Klik di sini
12. UU No. 23 Tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Klik di sini
13. PP No. 15 Tahun 2012 tentang Kenaikan Gaji PNS 2012

Klik di sini
14. Lampiran PP No. 15 Tahun 2012 tentang Daftar Gaji PNS Tahun 2012

Klik di sini


15 Permen No. 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, klik gambar di bawah ini :

16. PERMENDIKNAS No. 28 Tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah, klik tampilan di bawah ini :


17. PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DAN PENGAWAS.docx
18. PERMENPAN RI No. 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, klik gambar di bawah :


Lampiran 1 Permenpan No. 16 Tahun 2009

Lampiran 2, 3, 4 Permenpan No 16 Tahun 2009

Lampiran 5 Permenpan No. 16 Tahun 2009

Lampiran 6, 7, dan 8 Permenpan No 16 Tahun 2009

19.  Peraturan Bersama Mendiknas dan Menpan No. 03/V/PB/2010 tentang ttg Juklak Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya

20. PERMENDIKBUD RI No. 5 Tahun 2012 tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan, klik gambar di bawah :

21. Pengawas Madrasah.pdf

22. Pedoman Beban Kerja Guru Madrasah.pdf

23. UUD 1945 hasil amandemen, kilk gambar di bawah ini
         

Selasa, 07 Februari 2012

SELEDRI KANDUNGAN DAN KHASIATNYA

SELEDRI
Turunkan Tekanan Darah anda dengan mengkonsumsi seledri secara teratur!

Seledri (apium graveolens), merupakan tanaman yang biasa hidup di dataran tinggi yang ditemukan pada ketinggian di atas 900 dpl. Seledri berasal dari seledri liar yang tumbuh di Mediteranian, dimana bijinya digunakan untuk pengobatan, terutama sebagai deuretik. Tangkai daunnya yang berdaging dan berair rasanya renyah, serta dapat dimakan mentah sebagai lalap, sedangkan daunnya digunakan untuk penyedap sup. Seledri mentah rendah karbohidrat dan kalori, tetapi merupakan sumber vitamin C, sodium, dan serat. Akar seledri dikenal dengan nama celeriac, celery root, atau celery knob, karena bentuknya seperti ubi yang berukuran seperti bola kasti. Akar seledri mentah merupakan sumber vitamin C, kalium, dan fosfor.Bagian yang dikonsumsi meliputi : daun, tangkai, akar, biji dan minyak.

Kandungan Nutrisi dan Zat Berkhasiat
Seledri mengandung flavonoids (graveobioside A, graveobioside B, apiin dan apigenin), saponin, tanin 1 %, minyak asiri 0,033 %, neocnidilide, caoumarins, alpha-selinene, , phenolic acid, glycolic acid, acetylenics, kolin, lipase, asparagine, asam folat, zat pahit, mineral (kalium, kalsium, dan fosfor, magnesium, sodium, silikon), vitamin {A, C, B1, B2, B6} dan serat. Kandungan sodium pada seledri lebih tinggi dari kebanyakan sayuran lain. Satu tangkai seledri mengandung sekitar 32 mg sodium, 104 mg kalium, dan hanya 20 kalori sebagai karbohidrat.
Setiap 100 g seledri mengandung air sebanyak 93 %, protein 0,9 g, lemak 0,1 g, karbohidrat 4 g, serat 0,9 g, kalsium 50 mg, besi 1 mg, fosfor 40 mg, yodium 150 mg, kalium 400 mg, magnesium 85 mg, vitamin A 130 IU, vitamin C 15 mg, riboflavin 0,05 mg, tiamin 0,03 mg, dan nikotinamid 0,4 mg.
Akar seledri mengandung asparagin, manit, zat pati, lendir, minyak asiri, pentosan, glutamin, tirosin, niasin, asam folat, vitamin C, B6, dan mineral (kalium, kalsium, dan fosfor, magnesium).
Bijinya mengandung minyak esensial dengan komposisi utama limonene, beta-selinene, senyawa phthalide, sedanoid, dan neocnidilid, flovonoids, dan furocoumarins. Biji seledri dapat digunakan sebagai penyedap masakan atau dibuat garam seledri. Minyak esensial yang dihasilkan dari biji seledri juga digunakan sebagai penyedap berbagai macam makanan, termasuk minuman beralkohol maupun tiodak beralkohol.

Khasiat
Seledri berbau aromatik kuat, rasanya manis, sedikit pedas, dan sifatnya sejuk. Khasiat seledri antara lain :
Memacu keluarnya enzim pencernaan (stomakik), menurunkan tekanan darah (hipertensi), penghenti pendarahan (hemostatis), peluruh kencing (deuretik), peluruh haid , Peluruh kentut (karminatif), mengeluarkan asam urat darah yang tinggi, pembersih darah (detoks), anti kanker, anti kejang, dan memperbaiki fungsi hormon yang terganggu. Di samping itu, Kandungan silikon dari seledri merupakan zat nutrisi yang penting untuk kesehatan tulang dan jaringan seperti perbaikan persendian, tulang, arteri, dan jaringan ikat, menurunkan kolesterol, mengatasi vertigo, masuk angin, dan pegal linu.

Cara Pemakaian
1. Untuk penggunaan sehari-hari, rebus 3 - 4 tangkai seledri, lalu minum airnya dan seledrinya juga bisa dimakan. Bisa juga di jus, dibuat salad, atau sup. Hindari seledri yang sudah mengeluarkan biji karena rasanya menjadi pahit.
2. Untuk menurunkan tekanan darah, strategi yang dianjurkan Asian folk practitioners, yaitu mengkonsumsi 3 - 5 tangkai seledri berikut daunnya setiap hari, lalu hentikan selama 3 minggu kemudian ulangi lagi seperti sebelumnya. Jangan menggunakan berlebihan, sebab setiap tangkai seledri mengandung 35 mg natrium (sodium). Untuk kebanyakan orang kelebihan pemasukan garam (natrium), justru dapat meningkatkan tekanan darah.

Catatan :
Coumarins dapat mencegah kanker, meningkatkan aktivitas sel darah putih, menyehatkan pembuluh darah (vaskular), menurunkan tekanan darah, dan mengatasi migrain.

Sumber : Khasiat Buah dan Sayur, oleh : dr. Setiawan Dalimartha dan dr. Felix Adrian, Penebar Swadaya 2011.